Kamis, 02 Maret 2017

Tas Cantik Cocok untuk Guru dan Wanita Karir
Untuk melakukan order silahkan klik link berikut facebook/diniyah.harahap

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



MATERI EKONOMI KELAS XI IPS
SMA NEGERI 1 GIDO
2017

 KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-Nya sehingga Bahan Ajar  Sistem Informasi Akuntansi  disusun untuk siswa/i kelas XII SMA ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul ini disusun dengan tujuan  utama agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan yaitu mampu menganalisis kerjasama ekonomi internasional. Di dalam modul ini dipaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Modul masalah ekonomi dan cara mengatasidnya di dalam dan di luar organisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul ini di masa yang akan datang. Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.



Nias,   9 Januari 2017

                                                                                                           
Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar    ............................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
A.    Kompetensi inti.................................................................................................... 1
B.     Kompetensi Dasar............................................................................................... 1
C.    Tujuan Pembelajaran......................................................................................... 2
D.    Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................. 2
E.     Peta Konsep......................................................................................................... 3
F.     Materi :
1.    Pengertian Akuntansi……………………………………………               4
2.    Pemakai informasi akuntansi……………………………………               6
3.    Kualitas informasi akuntansi……………………………………               8
4.    Karateristik pemakai informasi akuntansi…………………….                10
5.    Pengertian prinsip dasar sistem akuntansi………………….…                12
6.    Bidang - bidang akuntansi……………………………………..                 13
7.    Profesi akuntan dan etika profesi akuntan…………………….               16
G.    Rangkuman....................................................................................... …               23
H.    Tugas / Latihan................................................................................. …               24
            Kunci Jawaban………………………………………………………               24

Daftar Pustaka




A.    Kompetensi Inti
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.      Kompetensi Dasar
No
Kompetensi Dasar
1
1.1 Mensyukuri hakikat akuntansi  sebagai sistem informasi keuangan
2
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, responsif dan proaktif dalam melakukan tahapan akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
3
3.1  Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
Indikator :
3.1.1   Menjelaskan pengertian Akuntansi
3.1.2   Pemakai informasi akuntansi
3.1.3   Mengidentifikasi kualitas informasi akuntansi
3.1.4   Menjelaskan karateristik pemakai informasi akuntansi
3.1.5   Menjelaskan pengertian prinsip dasar sistem akuntansi
3.1.6   Mengidentifikasi bidang - bidang akuntansi
3.1.7   Menganalisis profesi akuntan dan etika profesi akuntan
4
4.1  Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi
Indikator :
4.1.1     Mempresentasikan hasil diskusi tentang konsep dasar akuntansi.
4.1.2     Mempresentasikan hasil tentang pemakai, kegunaan dan syarat- syarat akuntansi sebagai informasi akuntansi




C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Dengan mengkaji referensi dan tanya jawab peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian akuntansi dengan santun.
2.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi karakteristik pemakai informasi akuntasi dengan penuh tanggung jawab
3.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menganalisis kualitas informasi akuntansi dengan kritis.
4.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyajikan dalam bentuk presentasi tentang tentang konsep dasar sistem informasi akuntansi, pemakai informasi akuntansi, kegunaan dan syarat-syarat akuntasi sebagai informasi.
5.      Dengan mengkaji referensi dan tanya jawab peserta didik dapat mendeskripsikan penjelasan mengenai prinsip dasar akuntansi dengan santun.
6.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi dengan penuh tanggung jawab.
7.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menganalisis tentang profesi dan etika Akuntan dengan jujur.
8.      Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyajikan dalam bentuk presentasi tentang penjelasan prinsip dasar akuntansi, identifikasi bidang akuntansi dan analisis profesi dan etika akuntan dengan baik dan kreatif.

D.    PETUNJUK PENGGUNAAN
1.      Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2.      Apabila dalam  mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan, hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku penunjang lainnya.
3.      Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
4.      Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran berikutnya


F.     Bahan Ajar

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1.    PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi. Informasi akuntansi tersebut berguna untuk menilai keberhasilan suatu organisasi atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), mengemukakanbahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang.
 
ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.
Kesimpulan :
Pengertian akuntansi berarti memerlukan analisis dari transaksi dan dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberi penjelasan dan argumentasi.

Adapun American Accounting Association (Asosiasi Akuntansi Amerika) sebuah lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengukuran, penjabaran atau pemberi kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer investor, otritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan dalam perusahaan, organisasi dan lembaga permerintah.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2010), Akuntansi adalah :
Seni pencatatan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.

Berdasarkan pengertian di atas, maka ada 3 (tiga) hal:
a.       Masukan (input) akuntansi adalah informasi ekonomi dari kegiatan (transaksi) organisasi ataupun perusahaan.
b.      Masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa informasi atau laporan keuangan.
c.       Keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.

Jadi, akuntansi sebagai sistem informasi sangat diperlukan, baik oleh perorangan maupun lembaga karena informasi akuntansi dapat membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi suatu perusahaan.

PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Luca Pacioli, di Italia tahun 1494 memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan (kontinental) yang membahas sistem pencatatan transaksi keuangan ke dalam dua bagian, yaitu debit dan kredit dalam buku berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Computies et Scriptoris. Sejalan perkembangan zaman, sistem kontinental mulai ditinggalkan dan dimulai penerapan sistem akuntansi Anglo Saxon yang terletak pada pembagian kegiatan atau pencatatan keuangan.



2.    PEMAKAI  INFORMASI  AKUNTANSI
         Bila ditinjau dari sudut pemakai, informasi akan sangat berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini terdapat dua golongan utama para pemakai informasi akuntansi, yaitu pihak ekstern organisasi perusahaan dan pihak intern organisasi perusahaan.
Manajemen sebagai pihak intern perusahaan lebih memusatkan perhatian pada relevansi informasi untuk pengendalian manajerial dan keputusan manajemen. Sedangkan pihak ekstern pada umumnya lebih menitik beratkan pada pengukuran pendapatan untuk suatu periode khusus baik bulanan maupun tahunan untuk membuat keputusan ekonomi terhadap perusahaan tersebut. Informasi tersebut dapat diperoleh dalam laporan keuangan yang menggambarkan kondisi perusahaan pada akhir periode.

Secara umum pemakai dan manfaat informasi akuntansi dalam 3 kategori, yaitu :
  • Pemakai Internal
Pemakai internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumsi (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP). Dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan. Pembagian pemakai Internal yaitu :
a.      Pemimpin Perusahaan
Pemimpin perusahaan memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk membuat perencanaan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan kegiatan perusahaan yang dikelolanya dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapainya.
b.      Direktur dan Manajer Keuangan.
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.
c.       Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (trend penjualan).
d.       Manajer dan Supervisor Produksi.
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.

  • Pemakai Eksternal adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak di luar perusahaan. Sebagai contoh, bank yang memberikan kredit. Bank  yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan-keputusan non rutin (seperti investasi pada peralatan, penetapan harga produk dan jasa) dan memformulasikan seluruh kebijaksanaan/keseluruhan dan rencana-rencana jangka panjang.

IAI (1994:3) mengelompokkan pemakai dari manfaat informasi akuntansi ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut:
a.      Investor
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah membeli, manahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Informasi akuntansi diperlukan baik oleh calon investor atau investor. Calon investor perlu melakukan analisis risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan dapat diterima dari rencana penanaman modal yang akan dilakukan. Setelah menjadi investor mereka memonitoring kinerja perusahaan. Investor melakukan kegiatan baik perencanaan dan monitoring investasinya melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
b.       Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas perusahaan dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya sangat tergantung kondisi perusahaan tersebut termasuk pula jaminan hidup setelah mereka pensiun. Akuntansi dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh karyawan tersebut.
c.        Kreditor
Mereka tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan debitur atau calon debitur untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunganya. Kemampuan untuk mengembalikan pinjaman ini sangat tergantung pada besarnya keuntungan (laba) dan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan debitur. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan debitur, kreditor dapat mengetahui kondisi di atas.
d.      Pelanggan
Pelanggan mempunyai kepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan terutama mereka yang sangat membutuhkan produk produk perusahaan dalam jangka panjang dan sulit untuk digantikan oleh produk perusahaan lainnya.
e.       Pemerintah
Mereka membutuhkan informasi untuk mengatur aktifitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar penyusunan statistik. Salah satu sumber pendapatan pemerintah adalah dari sektor pajak. Perusahaan merupakan salah satu wajib pajak. Pemerintah berkepentingan untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menetapkan jenis pajak dan besarnya kewajiban pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
f.       Masyarakat
Laporan keuangan dapat menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Informasi ini berguna untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

3.    KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
     Informasi akuntasi yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini :
a.      Perbandingan antara Manfaat dan Biaya
Pertimbangan utamanya adalah bahwa manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakai informasi tersebut.
b.   Dapat Dimengerti
Informasi dapat dimengerti oleh pemakai karena dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuanpemakai.
c.    Relevan / sesuai dengan kebutuhan pemakai
Agar informasinya relevan, maka dipilih metode-metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi.



d.   Dapat Dipercaya dan disajikan sewajarnya
Suatu informasi akuntansi yang dapat dipercaya tergantung pada 3 hal, yaitu :
2)            Dapat diuji
Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independent dengan    menggunakan metode pengukuran yang sama.
3)            Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
4)            Menyajikan yang seharusnya
Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi itu memang berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi.
e.       Nilai Prediksi
Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.
f.       Feedback (Umpan Balik)
Umpan  balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
g.      Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan secepat mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusa-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.
h.      Dapat Dibandingkan atau Konsisten
Dapat dibandingkan dimaksudkan agar pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah mengetahui persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. Dengan prosedur dan prinsip yang sama, perbedaan antara dua perusahaan sejenis akan disebabkan oleh keadaan ekonomis perusahaan yang bersangkutan, bukan oleh perbedaan dalam aplikasi prinsip dan prosedur akuntansi.
i.        Materiality (Cukup Berarti)
Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi bisa diabaikan jika suatu laporan keuangan dianggap penting bagi pemakai laporan keuangan tersebut. Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak menyebabkan kekeliruan atau kesalahan laporan yang memengaruhi keputusan/penilaian pembaca laporan.

Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun kualitas-kualitas yang baik sebagai berikut :
  1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
  2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
  3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan.
  4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut tidak basi.
  5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut.
  6. Tujuan Informasi Akuntansi
    1.      Memberikan informasi mengenai harta, hutang, modal dan perubahannya pada satu periode waktu.
    2.      Memberikan informasi mengenai laba perusahaan.
    3.       Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi kondisi perusahaan pada masa depan.

    Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. (Suwardjono:10:1996)







4.      KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
          I.         Menurut Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
a.       Relevan 
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
b.      Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
c.       Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d.      Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e.       Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi.

                   II.       Menurut  Chusing (1990:2009)
Mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem Informasi akuntansi yang harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
a)      Usefulness (berguna)
Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang dihasilkan harus sesuai denga yang dibutuhkan dan tepat waktu sehingga berguna bagi pengambilan keputusan.
b)      Economy (ekonomi)
Seluruh komponen dari sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk pengadaan sistem tersebut.
c)      Reliability (andal)
Produk dari suatu sistem harus bias diandalkan dan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi,sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dihasikan sistem.
d)     Customers Service (pelayanan konsumen).
Sistem harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan sehingga mampu memberikan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan laba.
e)      Capacity (kapasitas)
Kapasitas suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh (full capacity) seperti halnya pada saat operasi berjalan normal.
f)       Simplicity (sederhana)
Sistem harus sederhana sehingga semua struktur dan operasinya dapat dimengerti, serta semua prosedurnya dapat diikuti dengan mudah dan tidak akan membingungkan pemiliknya.
g)      Flexibility (luwes)
Sistem harus bersifat fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan yang terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi perencanaan dan pengendalian.

5.    PRINSIP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Konsep akuntansi akan sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Prinsip akuntansi juga diperlukan untuk menunjang pemahaman mengenai konsep dan dasar akuntansi. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang kegiatannya terdiri atas pengumpulan dan pengolahan data keuangan suatu unit organisasi dan pengkomunikasian hasilnya kepada pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan ekonomik.
Ilmu akuntansi sebenarnya dipelajari untuk membentuk suatu laporan keuangan yang baik dan mudah dimengerti serta akurat. Dalam konsep yang lebih besar konsep akuntansi ini akan bermanfaat untuk perusahaan seperti manajer untuk mengambil keputusan, pemegang saham, atau pemilik perusahaan.
Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka disusunlah prinsip akuntansi yang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis.
Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman  dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.
Prinsip-prinsip akuntansi tersebut antara lain:
a.  Prinsip Harga Perolehan
Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang menekankan pada aspek , aktiva, modal, dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi.
b.  Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan barang dan jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).
c   Prinsip Objektif
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.
d.  Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi pihak pihak yang berkepentingan.
e.  Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan kuliah favorit di Indonesia, jadi mempelajari prinsip akuntansi akan memberi nilai tambah bagi anda yang ingin mendalami dan kuliah di jurusan ini. Selain prinsip tersebut, kita juga harus memahami konsep dasar akuntansi yang wajib kita jadikan sebagai dasar dalam mempelajari akuntansi.

6.    BIDANG – BIDANG AKUNTANSI
Kecenderungan untuk spesialisai yang disebabkan perkembangan  perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, menyebabkan akuntansi memiliki berbagai bidang kekhususan (bidang akuntansi).
Bidang – bidang akuntansi diantaranya  adalah:
a.   Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bagian dari akuntansi yang mengkhususkan dalam proses pencatatan transaksi hingga penyajiannya dalam bentuk laporan keuangan. Bidang ini berkaitan dengan akuntansi  untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Bidang ini  berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di  luar perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat se rba guna  (general purpose). Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu.

b.   Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Pelaksanaannya disebut auditor yang bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi kepentingan pihak-pihak tertentu yang memeriksa pencatatan transaksi telah sesuai dengan prinsip-prinsip atau standar akuntansi keuangan yang berlaku. Pemeriksaan Akuntansi (auditing) adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas  terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.  Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi  yang disajikan dapat dipercaya namun terdapat tujuan lainnya  seperti ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta menilai  efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan.

c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan.  Banyak hal yang terdapat dalam Akuntansi Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda tujuannya, namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan. Beberapa kegunaan akuntansi  manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan (activity based management) merupakan tren baru dalam akuntansi manajemen.

d.  Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganalisis data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya harga pokok produksi suatu barang atau produk. Untuk itu dengan akuntansi biaya akan didapatkan laporan harga untuk menyusun laporan keuangan. Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah mengarahkan pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan  menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi.

e. Akuntansi Perpajakan
Perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak tersebut.

f. Akuntansi Penganggaran (Budgeting)
Penganggaran adalah bidang akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang. Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa datang.

g. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi keuangan yang diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur administrasi keuangan negara dengan baik.  Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara.

h. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman, efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.



7.    PROFESI AKUNTAN

Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya.
Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2.      Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3.      Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4.      Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5.      Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
Akuntan adalah sebutan bagi mereka yang telah memenuhi syarat yaitu telah lulus sarjana akuntansi dan telah menempuh program profesi akuntan. Sebelum tahun 2001 semua lulusan akuntansi dari semua fakultas ekonomi universitas negeri sudah secara otomatis mendapatkan gelar akuntan, dan untuk lulusan universitas swasta harus mengikuti Ujian Nasional Akuntani (UNA), tetapi mulai tahun 2001 yaitu dengan dikeluarkannya SK Menteri pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001, gelar akuntan hanya bisa diperoleh setelah menempuh Pendidikan Profesi Akuntani (PPAk).
Secara garis besar bidang profesi akuntansi dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah sebutan bagi akuntan yang bekerja secara independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik ini adalah mereka yang mendirikan atau bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang biasa disebut sebagai auditor eksternal. Jasa-jasa yang diberikan oleh mereka biasanya meliputi jasa pemeriksaan (audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa akuntansi.

2. Akuntan Swasta
Akuntan swasta adalah sebutan bagi para akuntan yang bekerja pada instansi swasta. Biasanya mereka bekerja sebagai pegawai di perusahaan-perusahaan dengan tugas sebagai akuntan di bagian akuntansi dan sebagainya. Jadi tugas dari mereka adalah menyajikan laporan keuangan perusahaan setiap perioda. Selain itu pada perusahaan swasta juga terdapat auditor yaitu auditor internal yang bertugas memeriksa laporan keuangan perusahaan sebelum diperiksa oleh auditor eksternal.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah sebutan bagi mereka yang bekerja sebagai akuntan pada instansi pemerintah. Jadi tugas mereka adalah meyusun laporan keuangan pada instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah sebutan bagi mereka yang terjun pada bidang akuntansi tetapi sebagai pengajar di tempat-tempat pendidikan baik sekolah maupun universitas. Selain bidang profesi akuntansi, akuntansi juga mempunyai bidang-bidang akuntansi.

Beberapa bidang akuntansi ada bidang-bidang yang umum, yaitu:
1.       Akuntansi Keuangan/Umum
Bidang akuntansi keuangan/umum merupakan bidang akuntansi yang melaksanakan fungsi-fungsi akuntansi secara menyeluruh yaitu pencatatan transaksi-transaski sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
2.      Akuntansi Biaya
Bidang akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang bertugas mengenai perhitungan biaya produk barang/jasa suatu perusahaan. Jadi mereka mencari perhitungan biaya yang dibebandkan kepada prosuk yang dibuat perusahaan dan melaporkannya kepada manajer.
3.      Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi ini merupakan bidang akuntansi yang bertugas untuk membantu manajemen dalam merencanakan operasional perusahaan menggunakan data yang dimiliki oleh akuntansi biaya.
4.      Akuntansi Pemerintah
Bidang akuntansi ini merupakan bidanhg akuntansi yang digunakan pada instansi-instansi pemerintah terutama untuk pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran dana.

5.      Akuntansi Pemeriksaan
Bidang akuntansi ini merupakan akuntani yang berfungsi melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum.

6.      Akuntansi Lembaga Nirlaba
Bidang akuntansi ini merupakan bidang akuntansi yang mengelola instansi pemerintah dan instansi nirlaba lain seperti lembaga keagamaan, yayasan, dan lain sebagainya.

8.    ETIKA PROFESI AKUNTAN

Etika Profesi Akuntansi adalah suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.

Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1(994) menyatakan bahwa etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu.
Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan. Etika profesional bagi praktek auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (Sihwajoni dan Gudono, 2000).
Prinsip perilaku profesional seorang akuntan, yang tidak secara khusus dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi dapat dianggap menjiwai kode perilaku IAI, berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.





Tiga prinsip dasar perilaku yang etis bagi akuntan, yaitu :
a. Menghindari pelanggaran etika yang terlihat remeh
b. Memusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang
c. Bersiap menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis

Etika profesi akuntan meliputi :
a. Memiliki pertimbangan moral dan professional dalam tugasnya.
b. Memberikan pelayanan dan menghormati kepercayaan publik.
c. Memiliki integritas tinggi dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik.
d. Menjunjung sikap objektif dan bebas dari kepentingan pihak tertentu.

 













Yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
a.    Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.  Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
b.   Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
c.       Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
d.   Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen.
e.    Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan.
f.       Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
g.      Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
h.   Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.
9.    RUU dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu) mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008 yang mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada International Auditing Standart.
Laporan keuangan mempunyai fungsi yang sangat vital, sehingga harus disajikan dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, Departemen Keuangan menyusun rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik dan RUU Laporan Keuangan. RUU tentang Akuntan Publik didasari pertimbangan untuk profesionalisme dan integritas profesi akuntan publik. RUU Akuntan Publik terdiri atas 16 Bab dan 60 Pasal , dengan pokok-pokok mencakup lingkungan jasa akuntan publik, perijinan akuntan publik, sanksi administratif, dan ketentuan pidana.
Sedangkan kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations of Accountants (IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru kemudian disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada perbedaaan yang signifikan antara kode etik SAP dan IFAC.
10.              Aplikasi Kode Etik
Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa pemberhentian praktek audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi akuntan, tidak berarti seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang memegang gelar akuntan, wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para akuntan publik yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Etika yang dijalankan dengan benar menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari skandal.
Menurut Kataka Puradireja (2008), kekuatan dalam kode etik profesi itu terletak pada para pelakunya, yaitu di dalam hati nuraninya. Jika para akuntan itu mempunyai integritas tinggi, dengan sendirinya dia akan menjalankan prinsip kode etik dan standar akuntan. Dalam kode etik dan standar akuntan dalam memenuhi standar profesionalnya yang meliputi prinsip profesi akuntan, aturan profesi akuntan dan interprestasi aturan etika akuntan. Dan kode etik dirumuskan oleh badan yang khusus dibentuk untuk tujuan tersebut oleh Dewan Pengurus Nasional(DPN).
Hal yang membedakan suatu profesi akuntansi adalah penerimaan tanggungjawab dalam bertindak untuk kepentingan publik. Oleh karena itu tanggungjawab akuntan profesional bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien atau pemberi kerja, tetapi bertindak untuk kepentingan publik yang harus menaati dan menerapkan aturan etika dari kode etik.

 

















RANGKUMAN
1.      Prinsip-prinsip akuntansi adalah:
a.       Prinsip Harga Perolehan
b.      Prinsip Realisasi Penghasilan
c.       Prinsip Objektif
d.      Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
e.       Prinsip Konsistensi
2.      Bidang – Bidang Akuntansi yaitu:
a.       Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
b.      Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
c.       Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
e.       Akuntansi Perpajakan
f.       Peranggaran (Budgeting)
g.      Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
h.      Sistem Akuntansi (Accounting System)

3.      Profesi Akuntan

Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
4.      Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
a.       Tanggung Jawab profesi
b.      Kepentingan Publik
c.       Integritas
d.      Objektivitas
e.       Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
f.       Kerahasiaan
g.      Perilaku Profesional

ESSAY
1.      Apa yang dimaksud dengan akuntansi dan fungsinya?
2.      Sebutkan manfaat informasi akuntansi bagi investor, karyawan dan pemberi pinjaman!
3.      Sebutkankarakteristik kualitas informasi akuntansi!
4.      Sebutkan pengertian profesi akuntansi
5.      Sebutkan pembagian bidang akuntansi

    KUNCI JAWABAN
1.      Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi bertujuan untuk mempersiapkan Laporan Keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

2.      Manfaat informasi akuntansi bagi investor, karyawan dan pemberi pinjaman!
a.    Investor
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah membeli, manahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b.    Karyawan
Karyawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan disamping kemampuan perusahaan untuk memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

c.    Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

3.      Karakteristik kualitas informasi akuntansi yaitu:
a.       Relevan 
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
b.      Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
c.       Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d.      Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e.       Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi.

 

4.      Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.

 

5.      Bidang – Bidang Akuntansi yaitu:

a.       Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
b.      Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
c.       Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
e.       Akuntansi Perpajakan
f.       Peranggaran (Budgeting)
g.      Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
h.      Sistem Akuntansi (Accounting System)


























DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Ahmad. Sumarno. 2005. Buku Paket Akuntansi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT. Piranti Darma Kalokatama.

Iswanto. 2006. Buku Paket Ekonomi Jilid 2 Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional dari Penerbit CV. Gema Ilmu.

Izzah. 2012. Latihan soal dan pembahasan ayat jurnal.

Mahfudz, Agus. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI . Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Mulyanti, Sri. 2009. Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sukardi. 2009. Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional